Senin, 12 Januari 2015

Sejarah Perkembangan SMA Katolik SeminariKecamatan Garum Kabupaten Blitar Tahun 1958-2013 dan Kontribusinya dalam Pendidikan Multikultural



ABSTRAK

Meitasari, Nunung. 2014. SejarahPerkembangan SMA Katolik SeminariKecamatan Garum Kabupaten Blitar Tahun 1958-2013 dan Kontribusinya dalam Pendidikan Multikultural. Skripsi, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Dewa Agung Gede Agung, M.Hum, (II) Dra. Yuliati, M.Hum.

Kata Kunci: perkembangan, seminari, multikultural

Seminari merupakan lembaga pendidikan awal untuk para calon pastor Katolik.SMA Katolik Seminari merupakan satu-satunya sekolah awal untuk calon pastor Katolik yang ada di Kabupaten Blitar.SMA Katolik Seminari memiliki peranan penting dalam membentuk calon imam gereja Katolik. SMK Katolik Seminari juga memiliki perbedaan yang sangat mencolok dibandingkan dengan sekolah-sekolah menengah lain yang ada di Kabupaten Blitar. Pada kurun waktu tahun 1958-2013 SMA Katolik Seminari telah mengalami berbagai perkembangan. Berkaitan dengan itu, maka diperlukan pembahasan mengenai sejarah perkembangan SMA Katolik Seminari tahun 1958-2013 dan kontribusinya dalam pendidikan multikultural.
Penelitian ini memiliki tiga rumusan masalah yang akan dikaji yaitu (1) Bagaimana latar belakang berdirinya SMK Katolik Seminari, (2) Bagaimana sejarah perkembangan SMA Katolik Seminari tahun 1958-2013, (3) Apa kontribusi penelitian ini dalam pendidikan multikultural.
Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Heuristik yaitu dengan mengumpulkan sumber tertulis (arsip, majalah) dan sumber lisan (wawancara). Kritik sumber terdiri dari kritik ekstern untuk menilai keautentikan sumber yang penulis lakukan dengan penilaian terhadap tulisan, bahasa, kalimat yang digunakan pada temuan sumber primer dan kritik intern untuk menilai kebenaran isi sumber yang penulis lakukan dengan membandingkan fakta-fakta dari data hasil wawancara yang berbeda. Interpretasi terdiri dari analisis yang penulis lakukan dengan menguraikan fakta yang telah diperoleh dari hasil wawancara dan sintesis yang penulis lakukan dengan menyatukan data yang telah terkumpul dari hasil wawancara yang nantinya akan menghasilkan sebuah fakta. Historiografi penulis lakukan dengan menyusun hasil interpretasi data yang didapat menjadi sebuah cerita sejarah.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh tiga kesimpulan sebagai berikut ini. Pertama, latar belakang pendirian SMA Katolik Seminari. Tahun 1942-1945 merupakan periode gelap misi para romo CM di keuskupan Surabaya yang menyebabkan Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria di Jalan Kepanjen, Surabaya hancur karena dibakar habis oleh pihak Jepang. Kehancuran itu mengobarkan semangat para romo untuk membangun kembali gereja tahun 1946, dan mendirikan sekolah seminari guna menyebarkan iman Katolik. Proses pendidikan awal dilaksanakan di pastoran Kepanjen. Pertambahan siswa yang semakin banyak membuat gedungyang terletak di Jl. Dinoyo No.42, Surabayadiperuntukan untuk keperluan pendidikan seminari. Pendidikan terlaksana lebih teratur. Oleh karena jumlah siswa semakin banyak sekolah di jalan Dinoyo semakin sesak. Melihat keadaan itu Romo van Driel yang menjadi rektor meminta ijin kepada pimpinan rektor Romo Jos Verbong untuk melanjutkan pembangunan seminari pada bulan Januari 1957 di dusun Garum, Blitar. Garum dipilih sebagai tempat pendirian SMA Katolik Seminari karena Garum merupakan daerah misi pada masa kolonial Belanda. Sehingga, masyarakat Garum sudah banyak yang memeluk agama Katolik dan menerima pembangunan SMA Katolik Seminari dengan senang hati.
Kedua, sejarah perkembangan SMA Katolik Seminari pada tahun 1958-2013. Perkembangan SMA Katolik Seminari pada kurun waktu 1958-2013dibagi dalam 3 periode. Periode pertama yaitu pada masa Orde Lama (1958-1965), kedua pada masa Orde Baru (1966-1998), dan yang terakhir masa Reformasi (1999-2013). Pada masa Orde Lama, visi misi SMA Katolik Seminari masih menggunakan moto yaitu sanctitas, sanitas, dan scientia, sistem pengelolaan kelas masih menerima lulusan SD, SMP, dan SMA. Kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum khusus, dan kurikulum 1964 serta jumlah siswa masih sangat sedikit. Pada masa Orde Baru, visi misi SMA Katolik tetap menggunakan moto sanctitas, sanitas, dan scientia dan ditambah dengan profil lulusan seminari. Tidak menerima lulusan SD pada tahun 1980, dan SLTP Seminari dihapuskan pada tahun 1982. Kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum 1975 dan kurikulum 1994. Jumlah siswa lebih banyak yaitu sekitar 12-50 siswa. Pada masa Reformasi, SMA Katolik Seminari menggunakan moto sanctitas, sanitas, scientia dan ditambah dengan adanya visi misi 2021. Hingga tahun 2013, SMA Katolik Seminari hanya menerima lulusan SMP dan SMA saja, dan sistem pengelolaan kelas terdiri dari kelas I, II, III tingkat SMA, Kelas Khusus (KK), dan kelas IV. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jumlah siswa sudah lebih teratur dan lebih banyak dibandingkan tahun 1958-1998.
Ketiga, kontribusi penelitian terhadap pendidikan penulis kaitkan dengan pendidikan multikultural. Siswa SMA Katolik Seminari yang terdiri dari berbagai daerah asal yang berbeda menjadikan mereka memiliki banyak perbedaan kebudayaan. Meskipun demikian, mereka tetap saling hidup berdampingan dan rukun, saling menghormati satu sama lain hidup dalam satu asrama. Hal ini dapat menjadi cerminan bagi SMA lain di Blitar untuk melaksanakan pendidikan multikultural di sekolah.
SMA Katolik Seminari sebagai lembaga pendidikan formal bagi para seminaris harus tetap dipertahankan keberadaannya karena sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah khusus di Blitar yang mendidik calon pastor. Kebutuhan akan imam yang melayani para umat Katolik menjadikan sekolah ini sangat berperan penting dalam membentuk pribadi siswa sebelum memasuki pendidikan ke seminari tinggi. Peningkatan sarana dan prasarana harus dibenahi agar SMA Katolik Seminari ini tidak tertinggal dengan sekolah menengah negeri maupun swasta lain yang ada di Blitar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar