Senin, 12 Januari 2015

MATERI STATISTIKA TINGKAT MAHASISWA


STATISTIKA

1.    Populasi, Sample, Teknik Pengambilan Sample, dan Analisis Data.
*    Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap.
*    Sample adalah sebagian yang diambil dari populasi.
*    Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana adalahCara atau teknik ini dapat dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung deskriptif dan bersifat umum. Perbedaan karakter yang mungkin ada pada setiap unsur atau elemen  populasi tidak merupakan hal yang penting bagi rencana analisisnya.

CONTOH:
Rani akan melakukan sebuah penelitian tentang jumlah  penduduk Kota Blitar tahun 2010 berdasarkan pendapatan dan mata pencaharian. Jumlah keseluruhan penduduk Kota Blitar yaitu sebanyak 2000 orang/ jiwa yang terdiri dari berbagai macam profesi. Dari jumlah tersebut, Rani hanya akan mengambil 10% dari jumlah keseluruhan penduduk sebagai sampelnya. Sehingga diperoleh 10% x 2000 = 200 orang/ jiwa. Untuk mendapatkan nama-nama penduduk Kota Blitar tahun 2010, Rani pergi ke Kantor Dinas Kpendudukan guna meminta daftar nama berdasarkan nomor urut Kartu Keluarga (KK). Dari daftar nama penduduk tersebut, Rani akan mengundi secara acak (dengan menggunakan teknik sample simple random) nomor KK berapa sajakah yang akan dipilih untuk diambil sebagai data penelitiannya. Dari nomor KK 1-2000 ternyata terpilih angka 2. Maka ia akan mengambil data jumlah penduduk Kota Blitar tahun 2010 berdasarkan pendapatan dan mata pencaharianyang mempunyai nomor KK 2, 12, 22, 32,...,dan seterusnya hingga mencapai jumlah sampel yang sudah ia tentukan yaitu sebanyak 200 orang/ jiwa. Dari hasil penelitiannya itu, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel I
Jumlah 200 Penduduk Kota Blitar tahun 2010berdasarkan Pendapatan dan
Mata Pencaharian (dalam satuan Rupiah).
Mata Pencaharian Penduduk
Pendapatan penduduk
Jumlah Penduduk
Buruh
101.000 – 500.000
5
Pedagang
501.000 – 500.000
15
Petani
501.000 – 1.000.000
20
Peternak
1.001.000 – 1.500.000
30
Wirausaha
1.501.000 – 2.000.000
50
PNS
2.001.000 – 2.500.000
80
Jumlah

200 orang
                                                                Sumber: Data Fiktif
Dari data tabel I diatas, Rani akan melakukan analisis dengan menggunakan tabel, diagram batang, diagram lingkaran, dan grafik.
1). Tabel adalah:daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data-data informasi yang biasanya berupa kata-kata maupun bilangan yang tersusun dengan garis pembatas.
Daftar II
Jumlah 200 Penduduk Kota Blitar tahun 2010 berdasarkan Pendapatan dan
Mata Pencaharian (dalam satuan Rupiah).
Mata Pencaharian Penduduk
Pendapatan penduduk
Jumlah Penduduk
P
Buruh
101.000 – 500.000
5
2,5%
Pedagang
501.000 – 1.000.000
15
7,5%
Petani
1.001.000 – 1.500.000
20
10%
Peternak
1.501.000 – 2.000.000
30
15%
Wirausaha
2.001.000 – 2.500.000
50
25%
PNS
2.501.000 – 3.000.000
80
40%
Jumlah

200 orang
100%
Sumber: Tabel I
Daftar II diatas merupakan Jumlah 200 Penduduk Kota Blitar tahun 2010 berdasarkan Pendapatan dan Mata Pencaharian (dalam satuan Rupiah). Data tersebut diambil dari hasil pencatatan sensus penduduk Kantor Dinas Kependudukan Kota Blitar. Banyaknya jumlah 200 jiwa/ penduduk diperoleh dari sebagian populasi yang berjumlah 10% dari jumlah populasi sebanyak 2000 orang/ jiwa. Sehingga diperoleh 10% x 2000 = 200 orang/ jiwa sebagai sampel. Dari data tersebut, presentase banyak penduduk Kota Blitar tahun 2010 dapat dihitung dengan menggunakan cara:
Banyaknya penduduk (f)/ Jumlah sampel x 100%

Sehingga, dari daftar dan rumus di atas dapat diperoleh informasi:
Ø Penduduk yang memperoleh pendapatan antara 101.000 – 500.000 sebanyak 5 orang, presentasenya banyaknya penduduk yang bekerja sebagai Buruh yaitu 2,5%.
Ø Penduduk yang memperoleh pendapatan antara 501.000 – 500.000 sebanyak 15 orang, presentasenya banyaknya penduduk yang bekerja sebagai Pedagang yaitu 7,5%.
Ø Penduduk yang memperoleh pendapatan antara 1.001.000 – 1.500.000 sebanyak 20 orang, presentase banyaknya penduduk yang bekerja sebagai Petani yaitu 10%.
Ø Penduduk yang memperoleh pendapatan antara 1.501.000 – 2.000.000 sebanyak 30 orang, presentase banyaknya penduduk yang bekerja sebagai Peternak  yaitu 15%.
Ø Penduduk yang memperoleh pendapatan antara 2.001.000 – 2.500.000 sebanyak 50 orang, presentase banyaknya penduduk yang bekerja sebagai Wirausaha yaitu 25%.
Ø Penduduk yang memperoleh pendapatan antara 2.501.000 – 3.000.000 sebanyak 80 orang, banyaknya penduduk yang bekerja sebagai PNS yaitu 40%.

2).Diagram batangumumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah.
Daftar III
Jumlah 200 Penduduk Kota Blitar tahun 2010 berdasarkan Pendapatan dan
Mata Pencaharian (dalam satuan Rupiah).

                                                Sumber: Tabel I               
Diagram di atas menunjukkan banyaknya jumlah 200 penduduk Kota Blitar tahun 2010 berdasarkan pendapatan dan mata pencaharian (dalam satuan rupiah). Data tersebut diperoleh dari hasil pencatatan sensus penduduk Kantor Dinas Kependudukan Kota Blitar. Banyaknya jumlah 200 jiwa/ penduduk diperoleh dari sebagian populasi yang berjumlah 10% dari jumlah populasi sebanyak 2000 orang/ jiwa. Sehingga diperoleh 10% x 2000 = 200 orang/ jiwa sebagai sampel. Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa:
1.    Banyaknya penduduk Kota Blitar tahun 2010 yang bekerja sebagai Buruh sebanyak 5 orang. Presentase banyaknya penduduk yang bekerja sebagai buruh yaitu 5/200 x 100% = 2,5%.
2.    Banyaknya penduduk Kota Blitar tahun 2010 yang bekerja sebagai pedagang sebanyak 15 orang. Presentase banyaknya penduduk yang bekerja sebagai pedagang yaitu 25/200 x 100% = 7,5%.
3.    Banyaknya penduduk Kota Blitar tahun 2010 yang bekerja sebagai petani sebanyak 20 orang. Presentase banyaknya penduduk yang bekerja sebagai petani yaitu 20/200 x 100% = 10%.
4.    Banyaknya penduduk Kota Blitar yang bekerja sebagai peternak sebanyak 30 orang. Presentase banyaknya penduduk yang bekerja sebagai peternak yaitu 30/200 x 100% = 15%.
5.    Banyaknya penduduk Kota Blitar yang bekerja sebagai wirausaha sebanyak 50 orang. Presentase banyaknya penduduk yang bekerja sebagai wirausaha yaitu 50/200 x 100% = 25%.
6.    Banyaknya penduduk Kota Blitar yang bekerja sebagai PNS sebanyak 80 orang. Presentase banyaknya penduduk yang bekerja sebagai PNS yaitu 80/200 x 100% = 40%.

3). Diagram Lingkaran adalahpenyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran.
Daftar IV
Jumlah 200 Penduduk Kota Blitar tahun 2010 berdasarkan Pendapatan dan
Mata Pencaharian (dalam satuan Rupiah).

Sumber: Tabel I
Diagram di atas menggambarkan banyaknya penduduk Kota Blitar tahun 2010 berdasarkan pendapatan dan
mata pencaharian (dalam satuan Rupiah). Jumlah penduduk di Kota Blitar adalah 200 jiwa. Banyaknya penduduk di Kota Blitar berdasarkan mata pencaharian dan pendapatan dapat ditentukan dengan cara:
jumlah presentase x jumlah penduduk
dari data dan rumus di atas dapat diketahu bahwa:
a)    Jumlah penduduk di Kota Blitarberdasarkan mata pencaharian sebagai buruh adalah jumlah penduduk yang paling sedikit, yaitu 2,5/100 x 200 = 5 orang. Hal ini dikarenakan Kota Blitar telah mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga banyak pabrik yang menggunakan mesin dan tidak banyak menggunakan tenaga buruh.
b)   Jumlah penduduk Kota Blitar yang bekerja sebagai pedagang sebanyak 7,5/100 x 200 = 15 orang.
c)    Jumlah penduduk yang bekerja sebagai petani sebanyak 10/100 x 200 = 20 orang. Sedikitnya jumlah penduduk tersebut karena minimnya lahan pertanian di Kota Blitar.
d)   Jumlah penduduk Kota Blitar yang bekerja sebagai peternak sebanyak 15/100 x 200 = 30 orang.
e)   Banyaknya penduduk Kota Blitar yang bekerja sebagai wirausaha sebanyak 25/100 x 200 = 50 orang.
f)     Selanjutnya jumlah penduduk paling banyak adalah berdasarkan mata pencaharian  sebagai PNS yaitu sebanyak 40/100 x 200 = 80 orang. Karena SDM yang cukup tinggi, maka banyak lulusan sarjana dari perguruan tinggi yang tinggal di Blitar dipekerjakan sebagai pegawai yang mendapat gaji cukup tinggi.

4). Grafik/ kurva adalahlukisan dengan gambar atau garis yang digunakan untuk mengetahui naik turunnya suatu keadaan dan menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu.




Daftar IV
Jumlah 200 Penduduk Kota Blitar tahun 2010 berdasarkan Pendapatan dan
Mata Pencaharian (dalam satuan Rupiah).

Sumber: Tabel I
Pada diagram di atas menggambarkan banyaknya Penduduk Kota Blitar tahun 2010 berdasarkan pendapatan dan mata pencaharian (dalam satuan Rupiah). Total dari seluruh penduduk adalah 200 orang. Jumlah penduduk sebagai buruh tercatat sebanyak 5 orang. Pada jumlah selanjutnya yaitu sebagai pedagang tercatat sebanyak 15 orang. Banyaknya penduduk yang bekerja sebagai petani dan peternak masing-masing sebanyak 20 dan 30 orang. Kemudian jumlah penduduk selanjutnya yaitu sebagai wirausaha dan PNS masing-masing sebanyak 50 dan 80 orang. Banyaknya jumlah penduduk tersebut dikarenakan SDM penduduk Kota Blitar sudah cukup tinggi. Sehingga banyak penduduk yang menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan sebagai pegawai negeri.

2.    Mean, Median, Modus, dan Varians.
§  Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data.
§  Median adalah nilai observasi yang terletak di tengah setelah data pengamatan diurutkan menurut besar kecilnya (array data).
§  Modus adalah nilai yang memiliki frekuensi terbanyak atau yang sering muncul.
CONTOH UNTUK DATA TUNGGAL
      RUMUS:
      Mean= ∑x/ n                               Me=  n/2
      SR= ∑ӏ x- ẋ ӏ/ n                          S²= ∑(x-ẋ)²/ n                    S= √∑(x-ẋ)²/ n
      Keterangan:                 ẋ= mean              x= nilai observasi            n= jumlah observasi      
                                                SR= simpangan rataan   S²= ragam           S= simpangan baku

Tina akan melakukan sebuah survei tentang tinggi badan 100 Mahasiswa UM Jurusan Sejarah tahun 2010 (dalam satuan cm). Dari hasil survei tersebut, Tina memperoleh data sebagai berikut:

                                TABEL II
Tinggi badan Mahasiswa UM Jurusan
Sejarah tahun 2010 (dalam satuan cm).
Setelah mengetahui data di atas, kemudian  Tina akan menghitung mean, median, modus, dan varian. Tina memperoleh hasil penghitungan sebagai berikut:

Tinggi Badan
F
145
5
147
10
160
12
164
8
165
18
166
7
167
15
170
20
175
3
180
2
Jumlah
100 orang
      Sumber: Data Fiktif  
Tinggi badan(x)
Jumlah (f)
fx
x-ẋ
Ӏx-ẋӀ
(x-ẋ)²
145
5
725





163,49
-18,49
18,49
341,8801
147
10
1470
-16,49
16,49
271,9201
160
12
1920
-3,49
3,49
12,1801
164
8
1312
0,51
0,51
0,2601
165
18
2970
1,51
1,51
2,2801
166
7
1162
2,51
2,51
6,3001
167
15
2505
3,51
3,51
12,3201
170
20
3400
6,51
6,51
42,3801
175
3
525
11,51
11,51
132,4801
180
2
360
16,51
16,51
272,5801
Jumlah
100 orang
16349

81,04
1094,581
     
·         Mean= ∑x/ n                      Me=  n/2                             Mo= 170             
                = 1639/ 100                         =165
                = 163,49
Jadi, mean, median, modus dari data di atas adalah masing-masing 163,49 cm, 165 cm, dan 170 cm.
·         SR= ∑ӏ x- ẋ ӏ/ n                                S²= ∑(x-ẋ)²/ n                    S= √∑(x-ẋ)²/ n
                = 81,04/100                         = 1094,581/ 100 = √10,94581
                = 0,8104                               = 10,94581                           = 3,308
jadi, simpangan rataan, ragam, simpangan baku dari data di atas adalah berturut-turut 0,8104 cm, 10,94581 cm, dan 3,308 cm.

CONTOH UNTUK DATA KELOMPOK
      RUMUS
      Mean= ∑fx₁/ ∑f                           Me= b+p (½n - fk₂ / f₂)                  Mo= b+p (d₁ / d₁+d₂)
      SR= ∑f Ӏx-ẋӏ/ ∑f                        S²= ∑f (x-ẋ)²/ ∑f                                                S= √∑f (x-ẋ)²/ ∑f              
      Keterangan:                 b= batas bawah kelas    p=panjang kelas
                n= banyak data                 fk₂= jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
                                f₂= frekuensi kelas median

Meme akan menyurvei hasil  tinggi badan dari Mahasiswa UM jurusan sejarah tahun 2010. Dari penelitiannya itu, ia mendapatkan hasil sebagai berikut:
                                TABEL III
Setelah mengetahui data di atas, kemudian  Meme akan menghitung mean, median, modus, dan varian. Meme memperoleh hasil penghitungan sebagai berikut:

      Tinggi badan  untuk 120 Mahasiswa
                UM jurusan Sejarah tahun 2010
Tinggi Badan
f
140-144
18
145-149
30
150-154
15
155-159
25
160-164
20
165-169
12
Jumlah
120 orang
      Sumber: Data Fiktif

Tinggi Badan
f
Titik tengah kelas (x₁)
fx₁
ӏ x₁-ẋ Ӏ
fӏx₁-ẋӀ
(x₁-ẋ)²
f(x-ẋ)²
140-144
18
142
2.556



153,4
11,4
205,2
129,96
2339,28
145-149
30
147
4.410
6,4
192
40,96
1228,8
150-154
15
152
2.280
3,4
51
11,56
173,4
155-159
25
157
3.925
3,6
90
12,96
324
160-164
20
162
3.240
8,6
172
73,96
1479,2
165-169
12
167
2.004
13,6
163,2
184,96
2219,52
Jumlah
120 orang

18.415
47
873,4
454,36
7764,2


·         Mean= ∑fx₁/ ∑f                 Me= b+p (½n - fk₂ / f₂)                  Mo= b+p (d₁ / d₁+d₂)
= 18.415/ 120                     = 149,5+5(60-48/ 63)                       = 144,5+5 (12/12+45)
= 153,4                                  = 150,5                                                  = 145,5
·         SR= ∑f Ӏx-ẋӏ/ ∑f                               S²= ∑f (x-ẋ)²/ ∑f                                                S= √∑f (x-ẋ)²/ ∑f              
= 873,4/ 120                        = 7764,2/ 120                                     =√7764,2/ 120
= 7,27                                    =64,7                                                     =8,04
3.    Frequencis dan crostabe
CONTOH:
DATA I
Hasil penjualan HP berdasarkan merk HP di Toko “MARHENINDO CELL”
selama 10 hari pada bulan Agustus, 2010.
Tanggal
Merk HP
Harga HP
Hasil Penjualan
10
Nokia
Rp 500.000
Rp 5.000.000
12
Cross
Rp 300.000
Rp 4.500.000
13
Sony Ericsson
Rp 400.000
Rp 4.000.000
15
Cross
RP 350.000
Rp 5.250.000
17
Sony Ericsson
Rp 450.000
Rp 2.250.000
18
Nokia
Rp 750.000
Rp 3.000.000
19
Sony Ericsson
Rp 600.000
Rp 1.800.000
22
Cross
Rp 500.000
Rp 2.000.000
24
Nokia
Rp 1.000.000
Rp 4.000.000
28
Sony Ericsson
Rp 800.000
Rp 2.400.000
Sumber: Data Fiktif

Frequencies
 [DataSet0] D:\data 1.sav
Statistics
Harga HP


N
Valid
10
Missing
0
 Mean
5.6500E5
Std. Error of Mean
7.03365E4
Median
5.0000E5
Mode
5.00E5
Std. Deviation
2.22424E5
Variance
4.947E10
Kurtosis
-.055
Std. Error of Kurtosis
1.334
Range
7.00E5
Minimum
3.00E5
Maximum
1.00E6
Sum
5.65E6
Percentiles
25
3.8750E5
50
5.0000E5
75
7.6250E5


Harga HP


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
300000
1
10.0
10.0
10.0
350000
1
10.0
10.0
20.0
400000
1
10.0
10.0
30.0
450000
1
10.0
10.0
40.0
500000
2
20.0
20.0
60.0
600000
1
10.0
10.0
70.0
750000
1
10.0
10.0
80.0
800000
1
10.0
10.0
90.0
1000000
1
10.0
10.0
100.0
Total
10
100.0
100.0



NARASI:
Ø Data di atas menunjukkan Hasil penjualan HP berdasarkan merk HP di Toko “MARHENINDO CELL” selama 10 hari pada bulan Agustus, 2010. Merk HP yang disajikan hanya 3 macam yaitu Nokia, Sony Ericsson, dan Cross. Harga dari tiap merk HP pun berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat kwalitas dari masing-masing HP. Kwalitas HP terbaik yaitu Nokia, sehingga harga Nokia lebih mahal daripada merk HP yang lainnya.
Ø Dari hasil frequencis tersebut dapat diketahui:
Responden= 10
Mean= 56.5000
Median= 50.000
Modus= 5.00E5
Standart deviasi= 222.423,52
Varian= 4.947E10
Ø Histogram di atas menunjukkan bahwa nilai mean lebih besar daripada nilai modus dan median. Sehingga kurva data mengarah ke kiri. Histogram tersebut juga menunjukkan bahwa harga HP antara 200.000-400.000 sebanyak 2 buah, harga HP antara 400.000-600.000 sebanyak 4 buah, harga HP antara 600.000-800.000 sebanyak 2 buah, harga HP antra 800.000-1.000.000 dan harga HP antara 1.000.000-1.200.000 sebanyak masing-masing 1 buah.

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid
Missing
Total

N
Percent
N
Percent
N
Percent
pekerjaan  * pendapatan
30
100.0%
0
.0%
30
100.0%



pekerjaan  * pendapatan Crosstabulation



Pendapatan
Total



Rendah
(< 1.000.000,-)
Sedang
( 1.000.000,--2.000.000,-)
Tinggi
 ( >2.000.000)
pekerjaan
Pedagang
Count
4
7
0
11
Expected Count
2.2
5.9
2.9
11.0
% within pekerjaan
36.4%
63.6%
.0%
100.0%
% within pendapatan
66.7%
43.8%
.0%
36.7%
% of Total
13.3%
23.3%
.0%
36.7%
PNS
Count
0
6
6
12
Expected Count
2.4
6.4
3.2
12.0
% within pekerjaan
.0%
50.0%
50.0%
100.0%
% within pendapatan
.0%
37.5%
75.0%
40.0%
% of Total
.0%
20.0%
20.0%
40.0%
Pengusaha
Count
2
3
2
7
Expected Count
1.4
3.7
1.9
7.0
% within pekerjaan
28.6%
42.9%
28.6%
100.0%
% within pendapatan
33.3%
18.8%
25.0%
23.3%
% of Total
6.7%
10.0%
6.7%
23.3%
Total
Count
6
16
8
30
Expected Count
6.0
16.0
8.0
30.0
% within pekerjaan
20.0%
53.3%
26.7%
100.0%
% within pendapatan
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%

Chi-Square Tests


Value
df
Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square
9.911a
4
.042

Likelihood Ratio
14.415
4
.006

Linear-by-Linear Association
2.180
1
.140

N of Valid Cases
30



a. 7 cells (77,8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,40.













NARASI:
1.    Case Processing Summary menunjukkan bahwa ringkasan kasus, dimana terdapat 30 sampel/ responden dan tidak ada data yang hilang/ missing
2.    Pada pekerjaan* pendapatan Crosstabulation menunjukkan data objektif (frekuensi nyata) dan data expected (frekuensi harapan) baik dalam bentuk cacah maupun prosentase. Misalnya:
·      Pada jenis pekerjaan sebagai pedagang tidak ada  hasil pendapatan tinggi, sedangkan hasilpendapatan rendah dan tinggi masing-masing sebanyak 4 orang dan 7 orang. Hal ini menunjukkan bahwa jenis pekerjaan sebagai pedagang merupakan hasil pendapatan yang memiliki kategori hasil pendapatan rendah dan sedang. Karena hasil pendapatan berkisar antara kurang dari Rp 1.000.000 dan Rp 1.000.000-Rp 2.000.000.
·      Pada jenis pekerjaan sebagai PNS tidak ada  hasil pendapatan rendah, sedangkan hasil pendapatan sedang  dan tinggi masing-masing sebanyak 6 orang dan 6 orang. Hal ini menunjukkan bahwa jenis pekerjaan sebagai PNS merupakan hasil pendapatan yang memiliki kategori hasil pendapatan sedang dan tinggi. Karena hasil pendapatan berkisar antara Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 dan lebih dari Rp 2.000.000.
·      Pada jenis pekerjaan sebagai Pengusaha terdapat hasil pendapatan rendah, sedang  dan tinggi masing-masing sebanyak 2 orang, 3 orang dan 2 orang. Hal ini menunjukkan bahwa jenis pekerjaan sebagai Pegawai merupakan hasil pendapatan yang memiliki kategori hasil pendapatan yang rendah, sedang dan tinggi. Karena hasil pendapatan berkisar antarakurang dari Rp 1.000.000, Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 dan lebih dari Rp 2.000.000.
3.    Jumlah keseluruhan. Prosentase seluruh data adalah 100%, sehingga prosentase dari hasil berpendapatan rendah 6 orang, sedang 16 orang, dan tinggi 8 orang. Presentasenya masing-masing 20.0%, 53.3%, dan 26.7%
4.    Pada Chi-Square Tests menunjukkan bahwa nilai hitung chi-Square adalah9.911a. Asymp. Sig. (2-sided) menunjukkan nilai yang lebih atau di atas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara jenis pekerjaan dan pendapatan.

4.    One sample t-Test
CONTOH:
Rita melakukan sebuah survey terhadap kemampuan belajar 50  Mahasiswa UM jurusan Sejarah tahun2010(dalam hitungan jam/ hari). Dari hasil surveynya itu, dia mendapatkan hasil sebagai berikut:
7                    5              4              6              5              4              3              5              7              5
3                    7              5              8              7              6              5              8              4              3
5                    8              7              5              4              6              7              8              5              4
3                    5              7              4              8              3              3              5              4              6
6                    8              7              8              5              3              4              7              5              8
Sumber: Data fiktif

Hipotesis yang akan diajukan adalah:
Hipotesis Nol (Ho): Kemampuan belajar Mahasiwa adalah tidak sama dengan 5 jam/hari..
Hipotesis alternatif (Ha): Kemampuan belajar Mahasiswa adalah sama dengan 5 jam/hari
Dari data yang telah diperoleh itu, Rita akan melakukan uji hipotesis apakah diterima ataukah ditolak  dengan menggunakan program SPSS. Hasil pengujian itu dpat dilihat sebagai berikut:

T-Test
[DataSet0] 

One-Sample Statistics

N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
kemampuan belajar Mahasiswa
50
5.50
1.669
.236

One-Sample Test

Test Value = 5                                      

t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference

Lower
Upper
kemampuan belajar Mahasiswa
2.118
49
.039
.500
.03
.97

Deskripsi hasil pengujian data menggunakan SPSS :
Diketahui t-hitung dari tabel diatas  sebesar 2.118 dan  t-tabel 2,704. Karena t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Selain itu untuk membuktikan hipotesis yang lain juga dapat menggunakan signifikansinya. Apabila Sig.(2 tailed) dibawah 0,05 atau sama dengan 0,05 maka Ho diterima. Jika dilihat dari data analisis diatas diketahui nilai signifikansinya adalah 0,039  atau lebih dapat disebut lebih kecil dari 0,05. 0,039 < 0,05.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari data diatas adalah kemampuan belajar Mahasiswa adalah tidak sama dengan 5 jam/hari.  Atau dapat dikatakan kemampuan belajar Mahasiswa UM jurusan Sejarah tahun2010 tidak sama.

5.    Paired sample t-Test
CONTOH:
Sebuah penelitian dilakukan oleh Ruri untuk mengetahui hasil nilai Bahasa Inggris  pada siswa kelas XII IPS di SMAN 1 Blitar tahun 2010 sebelum dan sesudah siswa mengikuti tambahan pelajaran Bahasa Inggris yang dilakukan oleh pihak sekolah. Berdasarkan 30 sampel siswa dari kelas XII IPS diperoleh hasil sebagai berikut :




TABEL IV
Hasil Nilai Ujian Bahasa Inggris siswa kelas XII IPS, SMAN 1 Blitar tahun 2010
sebelum dan sesudah diadakan tambahan pelajaran.

Responden
Nilai Bahasa Inggris
Sebelum (x1)
Sesudah (x2)
1
62
70          
2
64
72
3
67
75
4
70
80
5
50
75
6
65
80
7
61
85
8
67
79
9
68
80
10
69
85
11
70
85
12
72
95
13
74
90
14
75
80
15
61
80
16
75
82
17
72
83
18
60
87
19
62
86
20
60
82
21
72
84
22
73
85
23
75
92
24
61
93
25
70
80
26
72
82
27
63
83
28
66
85
29
69
80
30
70
90
Sumber: Data Fiktif
Hipotesis yang diajukan :
Ho = tidak terdapat perbedaan dari nilai siswa sebelum dan sesudah mendapatkan tambahan pelajaran.
H1 = terdapat perbedaan dari  nilai siswa sebelum dan sesudah mendapatkan tambahan pelajaran.

Paired Samples Statistics


Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1
sebelum mengikuti tambahan pelajaran
67.17
30
5.861
1.070
sesudah mengikuti tambahan pelajaran
82.83
30
5.778
1.055

Paired Samples Correlations


N
Correlation
Sig.
Pair 1
sebelum mengikuti tambahan pelajaran & sesudah mengikuti tambahan pelajaran
30
.320
.085

Paired Samples Test


Paired Differences
T
df
Sig. (2-tailed)


Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference


Lower
Upper
Pair 1
sebelum mengikuti tambahan pelajaran - sesudah mengikuti tambahan pelajaran
-15.667
6.789
1.240
-18.202
-13.132
-12.639
29
.000

·         Analisis paired sample statistic :
Dari tabel yang ada di atas dapat diketahui bahwa ada 30 kasus yang dianalisa. Selain itu didapatkan suatu pernyataan bahwa sebelum mendapatkan tambahan pelajaran rata-rata siswa memiliki nilai 67,17 dan setelah mendapatkan tambahan pelajaran rata-ratanya naik menjadi 82,83.
·         Analisis Paired samples correlations :
Dari tabel diketahui bahwa nilai korelasi dari data di atas adalah 0,320 dan jumlah datanya adalah 30.
·         Analisis paired samples test :
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai T hitung adalah 12,639 dengan df nya 29 dan taraf signifikansinya 0,000 dan juga dalam taraf kepercayaan 95. Jika dibandingkan antara T hitung dengan T tabel maka dapat ditemukan bahwa T hitung 12,639 > T tabel 2,045 dan taraf signifikansinya  adalah 0,00 > 0,05. Sehingga dari analisis yang ada di atas dapat diketahui bahwa H1 diterima dan Ho ditolak, dan ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari siswa SMAN 1 Blitar sebelum dan sesudah mendapatkan pelajaran tambahan Bahasa Inggris yang dilakukan oleh pihak sekolah. Selisih dari nilai siswa sebelum dan sesudah mendapatkan pelajaran tambahan sejumlah 15,56.

6.    Regresi, Korelasi
CONTOH:
Uji korelasi =>untuk mengetahui hubungan antara variabel x dan variabel y
Rani meneliti tentang apakah ada hubungan antara nilai Bahasa Inggris siswa sebelum dan sesudah mengikuti pelajaran tambahan yang dilakukan olehpihak sekolah. Dengan data yang telah disajikan  di awal (data pada paired samples test) .
Hipotesis yang diajukan adalah ;
Ho : tidak ada hubungan antara variable x dengan variable y
H1 : terdapat hubungan antara variable x dengan variable y.
Hasil SPSS

Correlations

Descriptive Statistics

Mean
Std. Deviation
N
sebelum diadakan tambahan pelajaran
67.17
5.861
30
sesudah diadakan tambahan pelajaran
109.67
146.938
30


Correlations


sebelum diadakan tambahan pelajaran
sesudah diadakan tambahan pelajaran
sebelum diadakan tambahan pelajaran
Pearson Correlation
1
-.216
Sig. (2-tailed)

.252
N
30
30
sesudah diadakan tambahan pelajaran
Pearson Correlation
-.216
1
Sig. (2-tailed)
.252

N
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).



Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai dari siswa sebelum tambahan pelajaran Bahasa Inggris rata-ratanya adalah 67,17 sedangkan setelah mendapatkan tambahan pelajaran 109,67. Dari tabel sig.2 tailednya adalah sebesar 0,00 yang menunjukkan taraf signifikansi dari datanya. Jadi melihat taraf signifikansi yang berjumlah 0,00 dibandingkan 0,005, maka 0,00<0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa Hi diterima yang itu berarti bahwa ada hubungan antara variabel x dan variabel y. Jadi terdapat hubungan yang signifikan antara siswa kelas XII IPS sebelum dan sesudah mengikuti tambahan pelajaran. Hubungan ini dapat dilihat dari nilai siswa yang meningkat.


Regression

Descriptive Statistics

Mean
Std. Deviation
N
sesudah diadakan tambahan pelajaran
109.67
146.938
30
sebelum diadakan tambahan pelajaran
67.17
5.861
30






Correlations


sesudah diadakan tambahan pelajaran
sebelum diadakan tambahan pelajaran
Pearson Correlation
sesudah diadakan tambahan pelajaran
1.000
-.216
sebelum diadakan tambahan pelajaran
-.216
1.000
30-1 29=0,355Sig. (1-tailed)
sesudah diadakan tambahan pelajaran
.
.126
sebelum diadakan tambahan pelajaran
.126
.
N
sesudah diadakan tambahan pelajaran
30
30
sebelum diadakan tambahan pelajaran
30
30


Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
sebelum diadakan tambahan pelajarana
.
Enter
a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: sesudah diadakan tambahan pelajaran

Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
R Square Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.216a
.046
.012
146.021
.046
1.365
1
28
.252
a. Predictors: (Constant), sebelum diadakan tambahan pelajaran




b. Dependent Variable: sesudah diadakan tambahan pelajaran
















Dari tabel yang ada di atas diketahui bahwa nilai R = 0,216 yang ini menandakan bahwa nilai hubungan antara X dan Y adalah 0,216 yang menjukkan ada hubungan walaupun tidak begitu kuat diantara keduanya

ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
29113.417
1
29113.417
1.365
.252a
Residual
597017.250
28
21322.045


Total
626130.667
29



a. Predictors: (Constant), sebelum diadakan tambahan pelajaran

b. Dependent Variable: sesudah diadakan tambahan pelajaran


Dari tabel diatas untuk melihat nilai signifikansi persamaan regresi dapat dilihat dari nilai F tabel (df 28 = 4,20)dan nilai F . Dibandingkan dengan F tabel
  • Apabila nilai F < F tabel maka persamaan garis regresi tidak dapat digunakan sebagai prediksi
  • Apabila nilai F > F tabel maka persamaan garis regresi dapat digunakan untuk prediksi
  • Apabila nilai Sig < 0,05 maka persamaan garis regresi bisa digunakan sebagai prediksi
  • Apabila sig > 0,05 maka persamaan garis regresi tidak bisa  digunakan sebagai garis regresi
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sig 0,252 maka sig > 0,005 sehingga persamaan garis regresi yang ada di bawah nanti tidak dapat digunakan sebagai prediksi.
Dari nilai F t> nilai F tabel  55,37  > 4,20 . Ini dapat disimpulkan bahwa  garis regresi tidak dapat pula digunakan sebagai prediksi.



Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
472.773
311.885

1.516
.141
sebelum diadakan tambahan pelajaran
-5.406
4.626
-.216
-1.169
.252
a. Dependent Variable: sesudah diadakan tambahan pelajaran









Residuals Statisticsa

Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
Predicted Value
67.32
202.47
109.67
31.685
30
Residual
-127.471
738.590
.000
143.481
30
Std. Predicted Value
-1.337
2.929
.000
1.000
30
Std. Residual
-.873
5.058
.000
.983
30
a. Dependent Variable: sesudah diadakan tambahan pelajaran



Charts



Jadi kesimpulan yang bisa didapatkan dari keseluruhan data yang ada diatas adalah tidak terdapat hubungan antara pembelajaran Bahasa Inggris sebelum dan sesudah adanya tambahan pelajaran . Selain itu garis regresi yang ada diatas tidak dapat pula digunakan sebagai prediksi dalam membuat suatu hubungan diantara sebelum dan sesudah adanya tambahan pelajaran.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar